Ngeteh sore ditemani makanan tradisional yang sangat langka atau bahkan tidak ada di negeri jiran ini. Sengkulun rainbow ala by ruly ponyo masih hangat baru saja keluar dari dandang bunda. Jadi teringat waktu kecil suka dibelikan sengkulun atau biasa disebut hawuk-hawuk juga sama pakdhe saya. Sekarang yang jual sudah sepuh dan tidak ada yang meberuskan usahanya bun padahal banyak penggemarnya.
Pas saya buat dan teman lihat katanya wah masih ada saja ya itu camilan yang sudah mulai langka. Terus katanya pengen nyoba, sengkulun camilan kesukaan saya kalau pulang ke lampung pasti minta dibikinin sama ibuku, cantik banget bunda pengen cepat-cepat nyoba.
Resep Sengkulun
Bahan:
- 200 gr tepung ketan
- 1 sdt tepung tapioka
- 150 gr gula pasir atau sesuai selera
- 200 gr kelapa parut muda atau tua
- 1 sdt garam
- 1/4 sdt vanili
- 50 ml air
- Pewarna merah, kuning, hijau
Cara Membuat Sengkulun
- Campur semua bahan jadi satu kecuali air, remas-remas sebentar agar santan dari kelapa agak melembabkan tepung.
- Setelah tercampur semua masukkan air dengan cara dipercik sedikit-sedikit sambil diaduk dan air habis, adonan masih mawur atau scramble.
- Bagi 4 bagian, beri pewarna dan 1 bagian biarkan putih.
- Oles loyang kecil diameter 7 cm olesi dengan minyak atau margarin.
- Masukkan adonan warna merah, tumpuk warna kuning, hijau dan terakhir tutup warna putih, cukup dimasukkan jangan ditekan-tekan.
- Kukus dengan api sedang selama 40 menit.
